Rabu, 20 Mei 2009

Press Release SID USA Tour


SUPERMAN IS DEAD ROCK-A-BALI AMERICAN TOUR 2009: Untuk Musik & Attitude Yang Selama Ini Terabaikan.
Dengan harapan setinggi matahari dan kerja keras tiada henti, SID akhirnya berhasil mewujudkan salah satu mimpi agung nya: an American tour. 35 hari, belasan kota, 17 konser termasuk didalamnya 11 gig di Vans Warped Tour, festival musik cutting-edge tahunan terbesar di Amerika. Perlu ditambahkan, SID adalah band Asia kedua yang berhasil masuk Vans Warped Tour.

Tersirat harapan besar tour ini bisa menjadi awal injak balik yang positif untuk industri musik Indonesia. Dimana nantinya mata hati industri musik kita diharapkan bisa lebih terbuka dan bersikap lebih fair menyikapi betapa kayanya negeri ini akan seni musik alternatif dan potensi baru yang siap bersaing bukan cuma di dalam negeri, tapi juga diluar negeri.

Bercerita tentang bagaimana proses SID bisa masuk Vans Warped Tour, ini semua tidak terlepas dari peran luck and integrity. Luck karena timing nya tepat. Tepatnya akhir 2008 kita mendapat undangan dari Mastra Production [E.O dari Philadelphia] untuk mengadakan konser di beberapa kota di USA selama bulan Juni 2009 dan diberi label ‘From Bali With Rock’ . Sesuai judulnya, dalam tour tersebut kita akan mempromosikan Bali dan Indonesia di depan publik Amerika.

Lalu, kita check jadwal Vans Warped Tour, dan ternyata timing berakhirnya tour From Bali With Rock bertepatan dengan dimulainya jadwal Vans Warped Tour. Setelah mengirimkan beberapa email, akhirnya manajer NOFX Kent Jamieson -yang pernah menyaksikan SID sewaktu menjadi opening NOFX di Bali- memberi respon positif. Kent Jamieson lalu merekomendasikan SID ke founder Vans Warped Tour Mr. Kevin Lyman. Singkat kata, rekomendasi disetujui dan SID dikontrak untuk bermain di Kevin Says Stage [second stage di Vans Warped Tour] di 11 kota yang mana SID mendapat treatment yang sama dengan band-band yang lain peserta Vans Warped Tour.

Lalu faktor integrity. Karena kita memang benar-benar bekerja keras dan selalu berpikir positif. Bermain di Vans Warped Tour dan tour keliling Amerika merupakan salah satu mimpi agung dan target SID sejak lama. Dan kita selalu mengerahkan 110% dari darah, keringat dan airmata untuk mencapai goal ini. Itulah integritas SID.

Dan kita yakin, semua ini hanyalah awal dari sebuah kebangkitan yang lebih besar. Kemenangan untuk musik dan attitude yang selama ini terabaikan.

Dari Bali kita akan buktikan kepada dunia jika Indonesia adalah negara adi budaya yang menjunjung tinggi pluralisme, toleransi dan persahabatan.

Cheers!
Superman Is Dead

Press Release : ANGELS AND THE OUTSIDERS

Rasanya sudah 100 tahun lamanya tidak menginjakkan kaki di studio rekaman. And before we jump to the main topic, one thing we must admit, the beginning of this year 2008 and half of 2007 was disaster for Superman Is Dead! Semua terasa berat.

Diawali dengan penghianatan besar, konflik fatal dalam manajemen, kebangkrutan dan ditinggalkan oleh yang tercinta. Semua terjadi secara beruntun bak novel tragedi dari Rusia. Dingin dan tanpa ampun. Dan kita tidak bertambah muda. Dikejar usia, jadilah beban hidup terasa semakin berat dan menghantui setiap inchi langkah yang kita ambil. Saat itu SID seperti kehilangan nyawa dan akal sehat.

Kebingungan dan hampir menyerah.

Tapi untung saja tidak. "Apapun yang tidak membunuhmu akan menjadikanmu lebih kuat". Don't ever fuck with that old saying coz we are the living proof. Setelah hampir setahun hancur lebur dihajar depresi dan segenap negativitas-nya, perlahan kita seperti kembali menemukan jati diri kita, siapa kita dan apa yang kita inginkan. Ditengah rasa sakit kita banyak belajar tentang hidup. Dan satu hal signifikan, malaikat akan selalu ada disana selama kita masih percaya. Energi. Api kebencian, cinta dan airmata. Itulah malaikat. Persahabatan, kesetiaan dan harapan. Itulah malaikat.

Dan kita pun terselamatkan.

Perlahan kita mencoba berdiri lagi, menulis lagu, menorehkan lirik bertintakan air mata dan alkohol untuk menemukan kembali alasan kenapa kita berada di band ini. Dan jangan pernah lupakan rasa terima kasih dari hati kami yang paling dalam untuk semua fans, sahabat dan keluarga yang tiada henti siang malam gelap terang memberi api semangat nan tulus kepada kami. We're so so lucky to have you!

Berbekal harapan setinggi matahari, akhirnya kami benar-benar bisa berdiri dan semua masalah mulai menemukan jalan keluarnya.

Masih memakai sound engineer Yoni dan dengan sound yang jauh lebih tebal dan matang, album ke 7 ini dibuka dengan Kuat Kita Bersinar dimana kita memadukan suara tulus anak-anak panti asuhan diiringi denting indah piano dari musisi jazz tangguh Erik Sondy. Kemudian Jika Kami Bersama, sebuah masterpiece dimana SID untuk pertama kalinya berkolaborasi penuh dengan Jogjakarta kings Shaggy Dog. This track is guaranteed gonna bring your ass right to the party!

Kemudian rasa salut dan hormat terdalam untuk sekumpulan anak muda yang tak mengenal rasa takut dan selalu ada untuk SID kita tumpahkan dalam We Are The Outsiders.

Kesedihan dan konten rasa kehilangan kita balut dengan gagah dalam Nights Of The Lonely [featuring Sally Jo Saharadja on violin], Menuju Temaram dan Memories Of Rose yang maha panas dimana perpaduan gitar flamenco Hendra Telephone dan permainan trumpet dahsyat Rio Saharadja akan membuat anda seolah berada di gurun Mexico dengan tequila kadaluwarsa ditangan kiri dan pistol di tangan kanan.

Lalu di track Pulangtema kerinduan akan 'rumah' dituangkan dengan semangat rockabilly nan membara dan tiba tiba terselip nada gulana suling bambu Bali dari Gembul drummer Navicula. Aneh? You'll be the judge. Tak usah terlalu lama terjebak dalam kesedihan karena kita akan menggebrak pesta pesta liar jalanan dengan Poppies Dog Anthem [based on a true fuckin story], Punkrock Lowrider dan Twice In Paradise.

Luka Indonesia yang memuntahkan rasa cinta kami pada negara dan kolaborasi dengan alat musik tradisional Bali terjadi disini, it's totally Rock-A-Bali! Tema persatuan dan harapan untuk dunia yang lebih baik juga ada di U.T.W (Unfuck The World) dan Nuansa kecintaan terhadap pada anak-anak kita pertahankan dalam lirik-lirik jujur Saint Of My Life [feat.Alit Anima on organ], Close To Fly Away, dan The Days Of The Father. Punkrock sayang keluarga. Haha.

Itulah 15 track yang berhasil kita rekam dalam masa masa terberat dalam karir kita, namun matahari sudah kembali bersinar dan hingga detik ini kami merasa seperti ribuan macan lapar yang siap menerjang apapun dan siapapun yang berdiri dijalan kami.

Released by
SONY Music Entertainment Indonesia, 16 Februari 2009

For further info, please contact:
Lia Pasaribu
outSIDer Inc./Superman Is Dead Management
081 70 6666 88
www.supermanisdead.net
www.myspace.com/supermanisdead

Selasa, 05 Mei 2009

About Superman Is Dead

SID, punk rock pioneers of Bali, were born and bred in Kuta Rock City. The band is three chord attitude-heavy young men, by name : Bobby Kool (lead vocal, guitar, a dog lover and a graphic designer) , Eka Rock (low ridin' family man, beer drinker, laid back bass and backing vocal and a warm smilin' Rock 'N Roll bandman, IT warior) , Jrx (low ridin' beer drinking Rock 'N Roll prince charming, drummer and a hairwax junkie, Bar owner)

The name 'Superman is Dead' started its' evolution from Stone Temple Pilot's "Superman Silvergun". The name moved on to "Superman is Dead" cause they like the idea that there's no such thing as a perfect person out there.
SID actually stumbled together in '95, drawn by their common love of Green Day and NOFX. Their influences soon extended to the punk 'n roll genre a la Supersuckers, Living End and Social Distortion, and here they stay. They say what they wanna say, how they wanna say it. In your face, to say it precisely.

SID public image, self described, is "Punk Rock a Bali" (think raw energy of NOFX vs Social Distortion supersonically fueled with beer-soaked Balinese Rockabilly attitude).
History ? SID produced their first three albums independently (the boys worked years of crappy night jobs), with fabulous, small scale indie labels 1997 "Case 15", 1999 "Superman is Dead", 2002 "Bad Bad Bad"(mini album, 6 tracks).

In March 2003, SID finally signed with Sony-BMG Indonesia after extended negotiations regarding their right to sing the majority of their tracks in English and have full artistic rights over their 'image'!! With that decision they single handedly became the first band from Bali to be invited to sign with a major recording label in Indonesia, the first band in their nation (to my knowledge) to be recording majority of songs in English and the first punk band in Indonesia to get the national exposure and promotion that working with a major label in a third world country provides. And so the history of Indonesian Punk Rock begins!

And as for the question that everyone wants to know, the infamous bomb in Bali happened about 75 M from their home, hangout center, punk rock boutique, bar and rehearsal studio that is also Jrx' house, in the heart of Kuta.
After panel beating back the rolling doors of the studio and shifting a little debris, rehearsals continued as usual. Yeah, they saw a lot, it sucked big time, but its' not gonna stop 'em!

And where are they now? At the end of 2002, one of the more respectable music mags here cited SID as "The Next Big Thing" for 2003. With the release of their fourth album "Kuta Rock City" followed by major air play nationally and in some countries overseas, coupled with the instant popularity of their newest film clip.

SID suddenly find themselves touring continuously throughout Indonesia. Last week they were in four major Indonesian cities, on three islands, in 7 days! Sometimes playing for free at underground scene clubs, sometimes at street skate parties or alternative band festivals, at lots of universities and even occasionally at "classy" venues who would have probably denied them entrance years ago!
Which means more beers for all.

In 2003 SID even got a mention in Time Asia.
They also won a few music awards “MTV Awards for The Best New Artist 2003”, “AMI Awards for The Best New Artist 2003” and nominated again in “AMI Awards 2006 for The Best Rock Album”.

October 2007, they did an amazing Australian tour, 8 cities, 16 gigs, 33 days with their strong D.I.Y work ethic.
SID had share stages with international bands such as International Noise Conspiracy, NOFX, MXPX and Hoobastank.
They remain proud, boys from the streets of Kuta with a love of punk rock, beers and a good time. Ready for whatever comes next, excited about the next gig.